Hino Termurah Sejabodetabek

Hino Termurah Sejabodetabek
Hino Pakarnya Truk & Bus

Rabu, 03 Juni 2020

Hino Siap Bahan Bakar B30

hinorajanyatruk.com -  Hino Indonesia menyatakan kendaraan produksinya siap pakai bahan bakar Biodiesel 30 persen (B30), sesuai program yang mulai berlaku 1 Januari 2020 lalu. Pasalnya, sejak tahun 2010 hingga sekarang, Hino terus melakukan penelitian dan mengembangkan produk khusus untuk Biodiesel.

Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo, menjelaskan bahwa dalam menggunakan B30, Hino melakukan dua tes yaitu  uji emisi  dan  uji penguatan . Tes kedua dilakukan untuk mesin yang menggunakan Euro 2 dan juga mesin yang akan digunakan pada tahun 2021 yaitu Euro 4.

“Secara  intens, uji ketahanan  dan  uji emisi  dilakukan di laboratorium agar dapat dicek secara ilmiah,” ujar Santiko, Kamis (23/1).

Menurutnya, tes yang dilakukan Hino di Indonesia dan Jepang terkait dengan pihak-pihak terkait, seperti Balai Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi (BT2MP) dulu BTMP, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), Balai Teknologi Bahan Bakar & Rekayasa Disain (BTBRD) dulu BRDST, Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta PT Pertamina (Persero).

"Hasil penelitian tidak hanya untuk mengembangkan spesifikasi produk yang cocok menggunakan biodiesel, namun juga untuk mengembangkan spesifikasi bahan bakar biodiesel tersebut," jelasnya.

Salah satu contoh menyetujui penelitian Hino yang diaplikasikan pada spesifikasi biodiesel yang disediakan adalah kompatibilitas logam. Pada B20 tidak diatur logam, sedangkan di B30 diatur logam jenis, antara lain Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium. Karena dampak dari bahan logam ini adalah penyebab  filter  bahan bakar dan  injektor  tersumbat, sehingga aliran bahan bakar ke ruang bakar tidak sempurna dan kinerja mesin tidak optimal.

Uji mesin Hino dilakukan di laboratorium dengan beban dan daya maksimum pada putaran mesin 2500 rpm, selama 400 jam. Ini setara dengan 40.000 km pada pemakaian maksimum yang diprediksi oleh kendaraan dipacu di dalam kondisi lebih tinggi dari kenyataan di lapangan atau kerja aktual kendaraan sehari-hari. Dari uji mesin ini, diperoleh hasil atau diperoleh terkait dengan mesin dan kendaraan Hino yang tepat.

Harus melakukan pengujian di laboratorium karena semua parameter dapat digunakan secara ilmiah Diperoleh dari hasil yang lebih akurat. Parameter mesin yang mengubah antara daya lain, torsi, konsumsi bbm dan dampak terhadap komponen.

Berdasarkan hasil uji tersebut, Hino melakukan spesifikasi kendaraan yang sesuai dengan karakteristik bahan bakar Biodiesel, sehingga cenderung menentang atau mempengaruhi yang muncul pada saat penggunaan Biodiesel termasuk B30 dapat diminimalisir.

Perubahan spesifikasi kendaraan dilakukan untuk unit kendaraan dengan jumlah produksi  kendaraan  (VIN) 2020 yaitu pada bagian ukuran  filter bahan bakar  yang dibuat lebih besar. Dengan begitu,  filter  tetap dapat bertahan 10.000 km sesuai dengan saat ini digunakan untuk B20. Selain itu,  tangki bahan bakar yang  dilengkapi dengan  alumunium dipasang  untuk mencegah karat, pipa pengiriman bahan bakar   dan  perpipaan  juga  dipertanyakan  untuk memberikan daya tahan yang lebih kuat terhadap zat asam yang dihasilkan oleh FAME B30.

Tidak hanya itu, untuk bahan yang berbahan karet seperti  Selang , sudah menggunakan bahan   agar karet tahan terhadap sifat-sifat dasar dari biodiesel yang menghasilkan bahan asam dan bahan mengkikis.

Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia, Santiko Wardoyo.

Saran Perawatan

Dalam peluang itu, Santiko membahas agar para pengguna kendaraan Hino saat ini tidak perlu khawatir terhadap pengunaan B30. Pasalnya, Hino sudah ada di akhir pengembangan untuk disiapkan  Retrofit  kendaraan Hino yang sekarang sedang dioperasikan atau produksi VIN di bawah tahun 2020.

Retrovit  ini pilihan yang digunakan untuk kendaraan Hino baik itu mekanikal juga bermesin  common rail  yang terdiri dari  Filter Bahan Bakar  yang lebih besar, serta  pengirim, tangki, pipa  dan  selang  yang mengandung bahan yang lebih tahan untuk pengunaan bahan bakar B30," jelasnya.

Selain itu, untuk membantu biaya operasional kendaraan, Hino juga memiliki Strainer yang dijual terpisah dan digunakan sebagai tambahan pada  tangki bahan bakar . Saringan ini berguna untuk memperpanjang umur pemakaian  filter bahan bakar  sehingga memberikan keuntungan bagi  pelanggan  berupa  saringan bahan bakar seumur hidup  menjadi lebih panjang. Strainer ini dapat digunakan baik untuk kendaraan Hino baru produksi VIN 2020 maupun kendaraan Hino sebelumnya.

“Dengan pengunaan bahan bakar B30, pengusaha maupun pengemudi truk mendukung untuk melakukan kontrol dan perawatan yang lebih rutin. Hal ini perlu untuk dihindari atau diminimalisir penyumbatan filter sehingga diperlukan kendaraan tetap dan terus berjalan, ”ujar Santiko.

Dengan sifat pencuci yang dimiliki bahan bakar B30, filter bahan bakar akan lebih cepat diganti. Untuk itu, Hino memberi beberapa saran pemeriksaan dan perawatan kendaraan:

  • Bersihkan tangki bahan bakar setiap 3 bulan sekali.
  • Ganti filter bahan bakar & filter bahan bakar utama di 10.000 km secara resmi atau sesuai petunjuk layanan buku.
  • Periksa isi air dalam filter sebelum menghidupkan mesin
  • Jika kendaraan tersebut tidak beroperasi lebih dari 3 bulan, minta bahan bakar diganti dengan yang baru dikirim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar